Jatim Siap manfaatkan Aplikasi Rumah Belajar Kemdikbud

 

 

wawancara Rumah Belajar 23-8-2019

Aplikasi Rumah Belajar harus diviralkan ke seluruh jagad raya. Pembelajaran menarik dapat diciptakan dengan menggunakan aplikasi pembelajaran gratis ini. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan komunikasi (Pustekkom).

Menurut Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gogot Suharwoto, Ph.D aplikasi pendidikan era digital revolusi industri 4.0 merupakan hal yang penting.

Aplikasi Rumah Belajar bisa dinikmati oleh siswa, guru, dan masyarakat luas dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja secara gratis. Semua kalangan semakin dimudahkan dalam proses pembelajaran dengan hadirnya Rumah Belajar.

“Rumah Belajar bisa menjadi solusi. Aplikasi ini milik pemerintah, yakni menyediakan pembelajaran bahan belajar dan fasilitas komunikasi serta interaksi,” ungkap Gogot Suharwoto, dalam sambutannya pada Sosialisasi Portal Rumah Belajar Kemdikbud di Dinas pendidikan Jatim, Jumat (23/8/2019)

Aplikasi Rumah Belajar kata Gogot bisa digunakan sebagai media untuk saling berbagi mengakses materi pendidikan. Ini sekaligus sebagai salah satu menjawab tantangan abad 21 dengan era digitalisasi.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur menyambut baik atas kreatifitas menghadapi perkembangan zaman.

Aplikasi ini kata Hudiono untuk meningkatkan standard proses pembelajaran dan memaksimalkan efektifitas pembelajaran.

Ia melanjutkan kedepan guru dan siswa di Jatim akan diajak untuk lebih melek terhadap digital. Tidak hanya dari dalam ruangan kelas tapi juga bisa di dunia maya.

“Nanti kita giring siswa kesitu, mereka itu kan generasi Z senang dengan cara cara konekting seperti ini, jadi banyak interaksi lewat HP. Guru memberi tugas dan siswa mengerjakan disitu,” kata Hudiono.

Dijelaskan Hudiono konsep Rumah Belajar ini memberikan pelayanan belajar sampai daerah terpencil, perbatasan maupun daerah pantai. Untuk tahap awal Diknas Jatim akan memfokuskan digitalisasi pendidikan pada sekolah pengampuh.

“Kita fokuskan di sekolah pengampuh dulu ya, sehingga prakteknya bisa diimplementasikan di asosiasi dan sekolah-sekolah lainnya. Kita kuatkan pemanfaatan aplikasi teknologinya,” terangnya.

“Nanti kita libatkan semua. Jatim ini siswanya terbanyak, gurunya terbanyak. Didalam kelas itu ada siapa, kan ada guru, kurikulum dan siswa dari tiga interaksi ini ditarik di dunia maya, jadi ada rumahnya, ini lebih lengkap daripada di dalam kelas,” paparnya.

Sementara itu Duta sahabat Rumah Belajar Jatim Atiko menjelaskan aplikasi Rumah Belajar memiliki fitur-fitur utama. Ada 8 fitur  yang bisa dimanfaatkan siswa atau guru, semuanya gratis.

“Diantaranya fitur Kelas Maya atau kelas digital, fitur buku sekolah elektronik, fitur sumber belajar dengan audio, video, dan animasi, fitur bank soal, fitur laboratorium maya, fitur wahana jelajah angkasa, fitur peta budaya, serta fitur PKB Guru,” pungkasnya.

 

@sumber http://m.rri.co.id/post/berita/711704/daerah/jatim_manfaatkan_aplikasi_rumah_belajar_kemendikbud_untuk_siswa_dan_guru.html?fbclid=IwAR372M6JkE10mcMGQ-VpGQ0Q_ALGf8qPVE_F8gtCc7a6PbWN0F7cpczoCJI