Filosofi Literasi Tukijo Duta Rumah Belajar Terbaik Jawa Tengah

 

Filosofi Literasi Tukijo tertuang dalam visinya untuk selalu mengajak semua guru meningkatkan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui berbagai piranti untuk memanfaatkan Rumah Belajar. Guru harus memahami Rumah Belajar sebagai bagian dari literasi digital yang seringkali dikaitkan dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi. Rumah Belajar memberikan layanan ketersediaan sumber media pembelajaran dalam bentuk bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi, serta dalam bentuk buku digital. Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran secara komprehensif yang dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.id.

Tukijo adalah Duta Runah Belajar Terbaik Propinsi Jawa Tengah 2017. Nama Tukijo telah dikenal luas oleh para guru di Jawa Tengah sebagai penulis di koran Jateng Pos,Suara Merdeka Radar Semarang,Wawasan,Solo Pos dan lainnya. Aktif mengajar sejak tahun 2006, dan saat ini Tukijo mengabdi sebagai guru di SMPN 17 Senarang Jawa Tengah. Banyak buku telah ditulisnya, antara lain Teknik Maos Geguritan,Buku Soa Hots,Antologi Puisi,Geguritan,Buku Bidang Pendidikan lainnya., juga berbagai Tulisan di koran  dan blog serta website.

Penghargaan yang telah diterima diantarnya Duta Literasi dan Duta Rumah Belajar. Pada tahun 2017, Pak Tukijo mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar yang diselenggarakan oleh Pustekkom Kemendikbud dan sukses terpilih menjadi Duta Rumah Belajar Terbaik Propinsi Jawa Tengah 2017.  Dalam kesehariaanya, Tukijo memanfaatkan Rumah Belajar sebagai bagian dari literasinya.  Rumah Belajar memberikan layanan ketersediaan sumber media pembelajaran dalam bentuk bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi, serta dalam bentuk buku digital. Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran secara komprehensif. Misalnya fitur Peta Budaya, disiapkan untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia sehingga peserta didik dapat lebih mengetahui dan menghargai keragaman adat istiadat/budaya. Sedangkan Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik lebih mudah mengenal benda-benda angkasa. Selanjutnya, Bank Soal, berisi kumpulan soal-soal latihan/tes. Juga Karya Guru dan Karya Komunitas, memberi kesempatan pendidik mengunggah karya terbaiknya. Di sini pendidik bisa berbagi informasi/ ilmu dengan yang lain. Fitur yang lain, yakni Kelas Maya, memberi layanan pendidik dan peserta didik menyelenggarakan kegiatan e-learning atau pembelajaran secara daring (online) kapan saja dan di mana saja. Fitur itu memfasilitasi pembelajaran daring antara pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja. Baik pada saat jam sekolah maupun di luar jam sekolah (sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik), asalkan guru dan siswa memiliki koneksi internet dan perangkat gawai seperti komputer/laptop/ notebook. Adapun Laboratorium Maya dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya). Semua percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh oleh pengguna dengan melakukan login terlebih dahulu. Di fitur ini terdapat konten untuk mata pelajaran IPA dan matematika dengan kategori SMP dan SMA.

Berbagai rintangan dan hambatan di daerahnya tidak menyurutkan langkah Tukijo mempersembahkan karya terbaik bagi bangsa. Cita- citanya mulia, yaitu membumikan literasi TIK untuk pembelajaran guru di Jawa Tengah khususnya. Berbekal semangat, ketekunan, dan kepercayaan diri, Pak Tukijo kerap memberikan pelatihan TIK dan Literasi,penulisan buku dan artikel bagi guru di berbagai daerah, dengan cara tatap muka dan online. Pak Tukijo selalu memotivasi siswa tentang pentingnya memiliki motto hidup “Menuju Ilmu Yang Manfaat”.

Pesan Tukijo bagi guru adalah guru harus terus berkarya, karena guru hebat karena karya. Guru harus terus berkarya di era digital ini dan memahami liertrasi digital melalui Rumah Belajar yang telah banyak dimanfaatkan oleh pendidik sebagai sumber media pembelajaran. Pendidik merasakan portal tersebut sangat membantunya dalam mencari materi pembelajaran. Peserta didik pun tambah bersemangat dengan media pembelajaran berbasis internet tersebut. Meskipun demikian, tanpa sambungan internet di kelas pun, pembelajaran dengan konten dari Rumah Belajar tetap dapat dilaksanakan. Caranya, pendidik mengunduh materi terlebih dulu melalui gawai yang berkoneksi internet. Lalu, hasil undungan itu disimpan dalam alat penyimpan data, seperti flashdisk/USB, atau compact disc (CD). Dalam kelas, materi tersebut ditayangkan dengan proyektor LCD secara luring (offline). Dengan cara demikian itu, kelas yang tidak terakses internet pun dapat memanfaatkan konten Rumah Belajar. Bertujuan mendorong peserta didik pro-aktif dalam proses pembelajaran, bisa saja seorang atau beberapa orang peserta didik diminta mengunduh materi terlebih dulu. Kemudian materi itu ditayangkan secara luring di kelas untuk dibahas bersama. Dalam hal ini pendidik bertindak sebagai fasilitator. Bagi pendidik di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal), ketiadaan sambungan internet bukan menjadi kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan materi yang diambil dari Rumah Belajar. Asal ada kemauan, pembelajaran berbasis internet tersebut dapat dilaksanakan dengan baik di mana saja dan kapan saja.

Tukijo berharap seluruh guru bisa lebih memahami literasi digital melalui mendaftar di simpatik.belajar.kemdikbud.go.id. Literasi TIK Level 1 daring ini dimulai tanggal

Melakukan registrasi melalui aplikasi Simpatik (simpatik.belajar.kemdikbud.go.id), 2) Mengikuti kelas bimtek daring yang telah disediakan, 3) Mengunduh modul dan materi pembelajaran mandiri, 4) Ujian sertifikasi daring Level 1, dan 5) Peserta yang lulus mendapat sertifkat Level 1.

Pemanfaatan Rumah Belajari dapat meningkatkan kemampuan seseorang berhadapan dengan media digital baik mengakses, memahami konten, menyebarluaskan, membuat bahkan memperbarui media digital untuk pengambilan keputusan dalam hidupnya. Jika seseorang memiliki ketrampilan ini maka ia dapat memanfaatkan media digital untuk aktivitas produktif, kesenangan dan pengembangan diri bukan untuk tindakan konsumtif bahkan destruktif. Maka dari itu pembelajaran dengan Rumah Belajar sebagai literasi digital diperlukan dalam masyarakat. Ada dua jalur yang dapat digunakan yaitu pendidikan sekolah (formal) dan masyarakat (informal dan non formal). Di sekolah, literasi digital dapat dimasukan ke dalam beberapa mata pelajaran

Image may contain: 1 person, text