Fatma Duta Rumah Belajar Terbaik Propinsi Sulawesi Tengah yang Menginspirasi Dengan SOLE

Keadaan pasca gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah tidak menyurutkan Fatma untuk berbagi ke sekolah-sekolah yang terdampak gempa dan tsunami melalui metode SOLE. SOLE adalah Self Organized Learning Environment  atau Arena Belajar Mandiri dengan mempergunakan perangkat teknologi yang memanfaatkan Portal Rumah Belajar dalam pembelajaran. Portal Rumah Belajar yang menyediakan berbagai ragam sumber belajar sangat membantu bagi daerah pasca gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Pemanfaatan Rumah Belajar sangat tepat karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian pesat, menjadikan ketergantungan hampir setiap aktifitas manusia dengan perangkat teknologi. Kehadiran Rumah Belajar menjadi bagian dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terbukti memberikan kemudahan kepada peserta didik, guru dan masyarakat dalam menjalankan aktifitas pembelajaran.

Rumah Belajar dipilih dalam Pembelajaran SOLE ini karena Rumah Belajar memberikan layanan ketersediaan sumber media pembelajaran dalam bentuk bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi, serta dalam bentuk buku digital. Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran secara komprehensif. Misalnya fitur Peta Budaya, disiapkan untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia sehingga peserta didik dapat lebih mengetahui dan menghargai keragaman adat istiadat/budaya. Sedangkan Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik lebih mudah mengenal benda-benda angkasa. Selanjutnya, Bank Soal, berisi kumpulan soal-soal latihan/tes. Juga Karya Guru dan Karya Komunitas, memberi kesempatan pendidik mengunggah karya terbaiknya. Di sini pendidik bisa berbagi informasi/ ilmu dengan yang lain. Fitur yang lain, yakni Kelas Maya, memberi layanan pendidik dan peserta didik menyelenggarakan kegiatan e-learning atau pembelajaran secara daring (online) kapan saja dan di mana saja. Fitur itu memfasilitasi pembelajaran daring antara pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja. Baik pada saat jam sekolah maupun di luar jam sekolah (sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik), asalkan guru dan siswa memiliki koneksi internet dan perangkat gawai seperti komputer/laptop/ notebook. Adapun Laboratorium Maya dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya). Semua percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh oleh pengguna dengan melakukan login terlebih dahulu.

Fatma mengungkapkan bahwa pembelajaran pasca gempa dan tsunami tetap berjalan baik yaitu aktivitas belajar dapat berjalan terus dan peserta didik kembali termotivasi belajar dengan Rumah Belajar Dengn rumah belajar maka prose pembelajaran akan lebih enyenangkan,banyak referensi yang dapat di jadikan oleh peserta didik dalam mencari informasi atas pertanyaan besar yang di berikan oleh guru. Sebagai guru Fatma turus memotivasi peserta didik dan guru lain untuk terus semangat dalam kondisi apapun dan terus memotivasi diri.  Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam belajar,

Fatma sebagai seorang pendidik memahami apa yang diinginkan oleh para sisiwanya. Seperti kebutuhan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih dari sebelumnya, Itulah mengapa Fatma mempergunakan Rumah Belajar dalam metode SOLE. Rumah Belajar telah banyak dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik pasca gempa dan tsunami di Sulawesi tengah sebagai sumber media pembelajaran. Pendidik merasakan portal tersebut sangat membantunya dalam mencari materi pembelajaran. Peserta didik pun tambah bersemangat dengan media pembelajaran berbasis internet tersebut. Meskipun demikian, tanpa sambungan internet di kelas pun, pembelajaran dengan konten dari Rumah Belajar tetap dapat dilaksanakan. Caranya, pendidik mengunduh materi terlebih dulu melalui gawai yang berkoneksi internet. Lalu, hasil undungan itu disimpan dalam alat penyimpan data, seperti flashdisk/USB, atau compact disc (CD). Dalam kelas, materi tersebut ditayangkan dengan proyektor LCD secara luring (offline). Dengan cara demikian itu, kelas yang tidak terakses internet pun dapat memanfaatkan konten Rumah Belajar. Bertujuan mendorong peserta didik pro-aktif dalam proses pembelajaran, bisa saja seorang atau beberapa orang peserta didik diminta mengunduh materi terlebih dulu. Kemudian materi itu ditayangkan secara luring di kelas untuk dibahas bersama. Dalam hal ini pendidik bertindak sebagai fasilitator. Bagi pendidik di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal), ketiadaan sambungan internet bukan menjadi kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan materi yang diambil dari Rumah Belajar. Asal ada kemauan, pembelajaran berbasis internet tersebut dapat dilaksanakan dengan baik di mana saja dan kapan saja.

Fatma Sari adalah Duta Runah Belajar terbaik Propinsi Sulawesi Tengah Sebuah nama yang telah dikenal luas oleh guru di Kota Palu sebagai penggiat pemanfaatan Rumah Belajar, Hari-harinya diisi dengan memberikan pelatihan Pemanfaatan Rumah Belajar dari satu sekolah ke sekolah yang lain, bahkan di daerah pengungsian dan daerah 3T. Aktif’ mengajar sejak tahun 2000, saat ini Fatma mengabdi sebagai guru di SMA Negeri 3 Palu.  Banyak pengalaman sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dipercayakan kepadanya, antara lain sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan sebagai pengelola DAPODIK.. Pada tahun 2017, Fatma mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar yang diselenggarakan oleh Pustekkom Kemendikbud dan sukses terpilih menjadi Duta Rumah Belajar Terbaik Propinsi Sulawesi Tengah

Berbagai keterbatasan sarana dan akses Informasi di Sulawesi Tengah tidak menyurutkan langkah Fatma mempersembahkan karya terbaik bagi bangsa. Cita-citanya mulia, yaitu menjadikan Sulawesi Tengah maju dalam peningkatan mutu pendidikannya walaupun kondisi pasca gempa dan tsunami . Peserta didik dan guru bisa bangkit melalui pemanfaatan  Rumah Belajar dalam proses pembelajaran.

Image may contain: 4 people, including Fatma Sari, people sitting and indoor

Berbekal semangat, ketekunan, dan kepercayaan diri, Fatma kerap memberikan pelatihan di sekolah-sekolah  bagi guru di berbagai daerah, dengan cara membagikan brosur Rumah Belajar, membuat tutorial pemanfaatan Rumah Belajar, serta pembuatan video pembelajaran.  Fatma  memotivasi siswa tentang pentingnya memiliki visi belajar tanpa batas dan tiada henti di Rumah Belajar. Perkembangan teknlogi informasi dan komunikasi yang sedemikian pesat, menjadikan setiap orang terkoneksi satu dengan yang lainnya. Setiap orang dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan yang lainnya tanpa dibatasi oleh jarak. Perkembangan internet, perangkat pintar (komputer dan smartphone) menjadikan pembelajaran dengan Rumah Belajar menjadi mudah. Kemudahan dalam mengakses dan membuat informasi dari Rumah Belajar menjadi salah satu faktor yang seharusnya memberikan keuntungan dalam proses pembelajaran.

Pesan Fatma bagi guru yang lain adalah Guru terus memanfaatkan Rumah Belajar dan mengajak peserta didik untuk belajar di Rumah Belajar dengan prinsip belajar di mana saja,kapan saja,dengan siapa saja. Model pembelajaran SOLE dengan memanfaatkan Rumah Belajar memiliki tujuan membentuk kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi yang diharapkan akan terbentuk dalam diri peserta didik melalu model pembelajaran SOLE ini antara lain: 1) Berfikir kreatif (Creative Thinking), karena pemanfaatan Rumah Belajar  merangsang setiap peserta didik untuk melatih rasa ingin tahu yang dimilikinya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Berbekal rasa ingin tahu dan menggunakan fasilitas internet, peserta didik mencari alternatif jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan. 2) Kemampuan memecahkan masalah (Problem soving capability)  melalui Rumah Belajar  karena peserta didik mencari jawaban dengan menggunakan dan memanfaatkan Rumah Belajar, membuat peserta didik dirangsang untuk memecahkan masalah. Disamping itu, latihan soal di Rumah Belajar membawa peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pertanyaan baru. Pertanyaan baru yang muncul tentu membutuhkan jawaban kembali. Proses yang berputar ini, yang diharapkan menghasilkan kemampuan memecahkan masalah pada diri peserta didik. 3) Kemampuan berkomunikasi (Communicate capability) Setiap pengetahuan baru yabg didapat dari Rumah Belajar didistribusikan ke peserta didik yang lain yang diharapkan akan memunculkan dan melatih kemampuan berkomunikasi pada diri peserta didik.

Image may contain: 6 people, including Fatma Sari, people smiling, people standing

Model pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environments) menitik beratkan proses pembelajaran mandiri  dengan memanfaatkan Rumah Belajar yang dilakukan oleh siapapun yang berkeinginan untuk belajar dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimilikinya. Dalam konteks pembelajaran yang dilakukan di mana saja, model pembelajaran SOLE digunakan oleh guru dalam mengeksplorasi kedalaman pemahaman materi kepada peserta didik dengan memanfaatkan rasa keingintahuan yang dimiliki oleh peserta didik tersebut dengan Rumah Belajar. Ayo belajar dengan Rumah Belajar di belajar,kemdijbud.go,id

 

Image may contain: Fatma Sari