RUMAH BELAJAR DI EDUDAY 2019 MEDAN

EduDay 2019 Medan diikuti oleh lebih dari 200 pendidik,  baik pendidikan dasar dan menengah, hingga perguruan tinggi serta pemerhati pendidikan. Acara ini dihelat di Ballroom Hotel Adimulia jalan Pangeran Diponegoro no 8 Medan. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 15.30 WIB.

Indonesia 4.0 dicanangkan oleh pemerintah Indonesia  dalam menyambut revolusi industri 4.0 di mana implementasinya diprediksi akan merevitalisasi sektor manufaktur dan menjadi akselerator dalam mencapai visi Indonesia menjasi top 10 ekonomi dunia pada tahun 2030. Hal ini menyebabkan terciptanya lapangan kerja baru yang membutuhkan keahlian yang lebih spesifik, terutama dalam bidang teknologi informasi.

Fenomena transformasi digital mendorong Indonesia untuk berada pada tahapan menuju Indonesia 4.0. Institusi pendidikan termasuk pengajar  dan pelajar juga ikut terpengaruh oleh transformasi digital. Adopsi solusi berbasis teknologi untuk mengoptimalkan proses pembelajaran menjadi memungkinkan dan penting agar institusi pendidikan tetap relevan dengan perubahan  di era digital ini.

Dalam rangka mendukungdan mewujudkan kelas moderen yang mampu memaksimalkan potensi dan memunculkan calon-calon pemimpin masa depan, Microsoft Indonesia mengundang para pendidikuntuk menghadiri acara EduDay 2019 Medan: Menuju Indonesia 4.0 melalui Pendidikan pada tanggal 6 Maret 2019.

Acara dibuka dengan tarian tradisional Sumatra Utara, dilanjutkan dengan pidato sambutan oleh Ibu Mawarni Telaumbanua – Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, yang menyampaikan Pembangunan Pendidikan di Sumatera Utara.

Bapak Hendriawan Widiatmoko, M.TI sebagai Kasubbid. Aplikasi dan Pengendalian Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemendikbud) menjelaskan tentang Transformasi Digital untuk Pendidikan Dikdasmen.  Bapak Hendriawan menjelaskan betapa pentingnya guru menghadapi era 4.0 sehingga perlu mengembangkan Rumah Belajar yang memberikan layanan ketersediaan sumber media pembelajaran dalam bentuk bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi, serta dalam bentuk buku digital. Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran secara komprehensif. Indonesia telah mangadopsi standar kompetensi TIK bagi guru oleh UNESCO pada tahun 2012. Dari adopsi itu dilaksanakan seleksi Duta Rumah Belajar. Duta Rumah Belajar merupakan perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud, dalam melakukan Sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di masing-masing provinsinya. Hasil pelaksanaan seleksi Duta Rumah Belajar 2018 adalah 40% atau 2734 guru lulus pada tahap literasi TIK dari  jumlah peserta workshop sebanyak 6809 guru. Dari hal ini masih perlu ditingkatkan 60% guru untuk memahami literasi TIK.

Prof. Ismunandar Ph.D. Dirjen Belmawa Kemristekdikti menyampaikan Transformasi Digital untuk Pendidikan Tinggi.  Bapak Wahid Kusumadji sebagai  GM Small Medium Enterprise Product Marketing, Telkomsel menyampaikan Tantangan Dunia Pendidikan di Era Digital. Diskusi panel tentang Adopsi Teknologi Masa Depan untuk Mendukung Dunia Pendidikan oleh Yuche Bapak Yahya Sukaca dari SMAN 1 Pati, Bapak Benny Nasution dari Politeknik Negeri Medan, dan Bapak Benny Kusuma dari Microsoft Indonesia.  Selanjutnya, seluruh peserta untuk memasuki Ruang Sesi Fokus dengan materi pilihan masing-masing yang terdiri dari: 1) Track Microsoft Education oleh Bpk. Obert Hoseanto sebagai  Microsoft Education Programs Manager dan Ibu Roro Martiningsih, Microsoft Innovative Educator Expert, 2) Track Pendidikan Tinggi oleh Bapak Rizaldy Syahputra sebagai Key Account Manager Lenovo dan Bapak Stephen Hendry sebagai CEO Artha IT Group , 3) Track Dikdasmen  oleh Bapak Yuche Yahya Sukaca, Cipta Gading Artha dan Study Inc.

EduDay  membahas mengenai beberapa poin krusial yang mendukung transformasi digital, khususnya pada bidan edukasi. Salah satunya adalah fakta bahwa perkembangan transformasi digital nasional menjadi hal mutakhir yang tidak dapat dihindari. Di sisi lain, membahas mengenai bagaimana transformasi digital memberikan tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya guru dan dosen untuk dapat memanfaatkannya guna kelancaran proses belajar mengajar.