Laboratorium Maya IPA di SDN Kedungdoro II

Selama ini, guru hanya datang lalu menyuruh siswa untuk membuka buku dan menerangkan materi. Tidak ada sesuatu yang menarik. Itulah yang akan membuat siswa tidak kerasan di dalam kelas. Mereka merasakan kejenuhan sehingga tidak mampu menangkap materi. Maka dari itu, seorang guru harus berpikir bagaimana menciptakan suasana kelas yang menarik, menyenangkan dan memotivasi. 

Media merupakan salah satu bentuk alat untuk membantu guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Media mampu menyalurkan pesan serta merangsang perasaan dan kemauan siswa sehingga ada mendorong terjadinya proses belajar pada setiap siswa. Seiring semakin berkembang teknologi informasi guru dapat memanfaatkan internet untuk digunakan sebagai sumber materi lain bagi murid dalam mempelajari suatu subjek. Cara ini akan membuat murid menemukan hal baru yang lebih menyenangkan. Guru juga bisa memberikan pengetahuan mengenai mata pelajaran IPA melalui metode percobaan yang sedang dibahas melalui Rumah Belajar Fitur Laboratorium Maya. Murid dapat mengakses video pelajaran beranimasi atau membaca artikel terkait di Web Rumah Belajar untuk membuat mereka lebih cepat memahami materi. 

Pembahasan soal-soal persiapan USBN siswa kelas VI SDN Kedungdoro II mata pelajaran IPA dapat disampaikan dengan berbagai metode, untuk materi mengetahui kandungan protein pada bahan makanan guru melaksanakan pembelajaran melalui metode percobaan dengan memanfaatkan rumah Belajar Fitur Laboratorium Maya.  

Setelah pokok pembahasan dan tujuan pembelajaran sudah ditentukan, guru menyiapkan alat pelajaran meliputi; laptop, proyektor (LCD),  jaringan internet yang memadai, dan laman Rumah Belajar yaitu https://belajar.kemdikbud.go.id fitur Laboratorium Maya. Guru mengatur tempat duduk siswa secara berpasangan. Mula-mula guru menyebutkan beberapa bahan makanan yang mengandung protein kemudian menjelaskan proses pencernaan makanan dalam organ pencernaan manusia. Penjelasan semakin abstrak ketika bahan makanan yang dimakan sudah masuk ke dalam organ pencernaan. Untuk mengaktualkan penjelasan yang abstrak guru mulai menayangkan laman Rumah Belajar.  

Guru mengenalkan laman Rumah Belajar yang memfasilitasi pembelajaran agar lebih mudah dipahami, menarik, dan menyenangkan yang dikemas dalam bentuk belajar memanfaatkan media berbasis internet. Penjelasan tentang makanan yang banyak mengandung protein dapat dibuktikan melalui percobaan berbagai bahan makanan yang ditetesi senyawa karbon hidroksida dan sulfat mengubah warna bahan makanan menjadi berwarna ungu. Pembelajaran lebih cepat dipahami, siswa antusias belajar, pembelajaran berbasis siswa, menarik dan menyenangkan, serta guru hanya memfasilitasi, membimbing , dan memotivasi siswa. 

Setelah pembelajaran memanfaatkan Rumah belajar, guru sangat puas karena aktivitas siswa sangat bersemangat dan kemampuan pemahaman terhadap pokok materi kandungan protein pada bahan makanan cepat dipahami. Dengan memanfaatkan Rumah Belajar selama pembelajaran, keingintahuan siswa terhadap rumah belajar terhadap materi yang lain makin besar. Sedangkan bagi guru pemanfaatan Rumah Belajar dapat mendukung pembelajaran bermedia berbasis teknologi dan dapat dimanfaatkan untuk semua materi baik yang membutuhkan media audio visual, visual, teks, maupun pembelajaran kelas maya.  

Semoga dengan rumah Belajar, pembelajaran di sekolah semakin menarik, menjadikan siswa berpikir kritis, dan mampu bersaing dengan pendidikan dunia global.