TEAM CONSULT SEBAGAI STRATEGI KERJA KELOMPOK BELAJAR KIMIA

 

Oleh : IRIANY

Lead Organization PGRI, GURU SMAN 2 Kota Ternate, Pengurus PGRI Provinsi Maluku Utara

      Pembelajaran kelompok dan pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mirip tapi tak sama. Perbedaan utama dari pembelajaran ini adalah terletak pada kadar struktur. Pembelajaran koopertif disusun melalui sekelompok strategi yang memberikan struktur mengajar yang memberikan peran strategis bagi siswa sehingga interaksi antar siswa menjadi prioritas utama.

Beberapa penelitian tentang pembelajaran kooperatif menyatakan bahwa pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, keterampilan antar pribadi, dan sikap mereka terhadap pemahaman konsep mereka. Selain itu pembelajaran kolaborasi atau kooperatif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan prestasi belajar secara umum. Untuk mencapai tujuan pembelajaran kimia secara maksimal maka kita harus merancang pembelajaran kimia secara baik agar peningkatan kompetensi   siswa dapat terpenuhi.

    Teammates consult merupakan alternatif atau variasi kerja kelompok dari combining pairs /kombinasi pasangan yang menuntut pembahasan sebelum siswa menuliskan jawaban. Dalam melaksanakan strategi ini maka  pertama-tama guru membagi siswa dalam kelompok dalam pembelajaran sebanyak empat orang. Selanjutnya mereka diberikan lembar kerja atau tugas lain yang memiliki jawaban seragam. Setiap kelompok memberikan solusi alternatif atas pemecahan masalah dengan memilih satu strategi yang tepat.

Strategi ini distrukturkan sehingga anggota kelompoknya bergiliran memberikan  solusi awal dalam permasalahan dan dibahas dalam diskusi kelompok. Proses ini membantu siswa dalam mencegah para siswa untuk bermotif berprestasi lebih tinggi dalam setiap kelompok belajar, menonjol atau mendominasi  dalam kelompok diskusi dengan selalu menjadi orang yang menawarkan  solusi pertama.

Ada beberapa variasi kerja kelompok . Namun Kerja kelompok sebaiknya tidak menjadi model pembelajaran utama.   Kerja kelompok dirancang untuk mendukung strategi dan kelompok lainnya dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran Kimia beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kesiapan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran . Dalam tulisan ini penulis menyajikan apa yang telah penulis lakukan.

Dalam membelajarkan siswa pada konsep kimia ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita akan menggunakan model pembelajaran ini yakni pilihlah konsep-konsep yang membutuhkan kolaborasi dan pendekatan pemecahan masalah dengan memberikan porsi aktivitas siswa lebih besar. Hal yang dilakukan penulis adalah membagi kelompok siswa atas dasar kemampuan belajar siswa  yang bervariasi seperti : kemampuan  tinggi, sedang dan lambat belajar; selain itu  jumlah siswa laki-laki dan perempuan harus merata dalam setiap kelompok. Hal yang penting dilakukan seorang guru adalah jangan membiarkan siswa membentuk kelompoknya sendiri.

Materi yang dipilih oleh penulis dalam kegiatan pembelajaran ini adalah konsep larutan elektrolit dan non elektrolit. Setelah siswa duduk dalam kelompok maka guru meminta setiap siswa untuk menyajikan informasi berdasarkan pertanyaan yang diajukan melalui kegiatan membaca dengan membuat kesimpulan. Setelah itu para siswa melanjutkan kegiatan  menyelidiki tentang larutan elektrolit dan non elektrolit .

Ada beberapa temuan guru dalam pembelajaran ini yakni guru menggunakan  model diskusi variasi  tipe STAD (Student Teams Achivment Division) dengan kerja kelompok sebagai bagian dari tahapan diskusi tersebut. Para siswa selalu dikontrol dan didampingi oleh guru dalam melaksanakan penyelidikan atau penelitian serta mengarahkan diskusi agar mencapai tujuan pembelajaran. Sebagian besar siswa masih kesulitan dalam merangkai alat uji elektrolit sederhana maupun yang telah ada atau siap dipakai dalam laboratorium kimia.Untuk itu guru menyajikan video pembelajaran tentang cara merangkai alat uji elektrolit dan meminta setiap kelompok untuk mengamatinya sebelum merangkai alat uji elekrolit. Hal ini dilakukan agar siswa dapat membagi kerja dalam timnya dan berpartisipasi secara aktif di dalam kelompok mereka.

Setelah menyelesaikan penyelidikan tentang larutan elekrolit dan non elektrolit para siswa diminta untuk menyajikan hasil diskusi mereka dalam kelompok dengan menjawab pertanyaan guru yaitu : 1) bagaimana anda membedakan larutan elektrolit dan non elekrolit?; 2) apa ciri-ciri larutan elektrolit dan larutan non elektrolit?; 3 ) buatkan kesimpulan anda berdasarkan data pengamatan yang telah dilakukan . Dalam tahap elaborasi ini ditemukan bahwa sebagian besar siswa dapat memahami konsep tentang larutan elektrolit.

Menurut mereka bahwa  Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena memiliki ion-ion. Jika jumlah ion-ion itu banyak maka disebut elektrolit kuat sedangkan jika jumlah ionnya sedikit maka disebut sebagai elektrolit lemah.  Ada juga siswa yang berpendapat bahwa terdapat beberapa partikel yang tidak menghasilkan energi listrik yang disebut sebagai molekul. JIka dalam larutan terdapat molekul dan tidak terioninsasi maka larutan tersebut disebut sebagai larutan non elektrolit.

Untuk menjawab pertanyaan guru yang kedua para siswa diminta untuk menyajikan data pengamatan mereka. Siswa dalam kelompok menemukan bahwa jika larutan tersebut adalah larutan elektrolit kuat maka ciri-cirinya : memiliki gelembung gas yang banyak, lampu menyala terang, sedangkan jika larutan tersebut adalah elektrolit lemah maka ditemukan gelembung gas dengan jumlah yang sedikit dan nyala lampu yang redup. Lain hal jika larutan tersebut non elektrolit mereka menemukan bahwa tidak terdapat gelembung gas dan  lampu padam. Secara keseluruhan siswa dapat memahami konsep ini dengan sangat baik. Hal penting yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kerja kelompok ini adalah jangan memberikan nilai yang sama dalam kelompok, karena  aktivitas dan kemampuan individu dalam berkolaborasi  di sini  pasti berbeda sehingga pertangungjawaban individu sangat penting.

Pembelajaran kimia untuk konsep larutan elektroli dan non elektrolit adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk memanfaatkan kearifan lokal dalam hidup dan kehidupan mereka. Untuk itu  tujuan dalam pembelajaran kimia pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit   di sini adalah dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menjaga alam agar tetap lestari dan mampu mengembangkan potensi alam tersebut untuk kehidupan orang banyak.