RUMAH BELAJAR MULAI MEWABAH DI KABUPATEN KUNINGAN

IDA FARIDA NURANI, S.SI. M.Pd

SMP N I Cigandamekar Kab Kuningan

Perkenalkan nama saya Ida Farida Nurani, S.Si. M.Pd. Saya berasal dari kabupaten Kuningan Jawa Barat. Saya mengajar IPA di  SMP N I Cigandamekar, sebuah sekolah perbatasan antara Kabupaten Kuningan dan Cirebon. Orang memanggilnya SMP Koreak bukan korea loh…karena kebetulan sekolah saya ada di Desa Koreak kecamatan Cigandamekar. Sejak 2003 saya mengajar disana, dengan segala ketrebatasan tentunya. Sekolah saya jauh dari kota, kurang fasilitas dan jauhnya tempat membuat sekolah saya jarang dikenal, bahkan di kabupaten saya sendiri tidak semua orang mengenalnya. kami pun kekurangan jumlah guru.  60 % murid kami berasal dari kabupaten Cirebon. Hal ini lah motivasi besar saya sering mengikuti kegiatan-kegiatan nasional salah satunya sebagai peserta Pem Ba Tik (pembelajaran Berbasis TIK)  yang di kenal dengan duta rumah belajar.  Tujuan saya mengikuti kegiatan ini adalah mengembangkan ilmu terhadap bidang TIK dan aplikasinya dalam pembelajaran. Supaya sekolah saya lebih maju, anak-anaknya lebih pintar dan tentunya sekolahnya menjadi terkenal.

Kesempatan ini saya akan menceritakan bagaimana rumah belajar mulai mewabah dikabupaten Kuningan. Cerita ini tidak menarik karena hampir semua pengisi artikel di sini adalah calon duta rumah belajar, tetapi setiap cerita punya kisahnya masing-masing yang menjadi pengalaman dan  menjadi inspirasi bagi teman yang lain. Sejujurnya saya belum tahu apa itu rumah belajar, apalagi pembatik ataupun Sim Pa Tik. Jika Pustekom kemedikbud sudah pernah mendengar saat saya mengkuti workshop inobel 2017.

Apa itu duta Rumah Belajar ?

Motivasi besar saya mengikuti pelatihan Pem Ba TIK 2018 ingin belajar TIK dengan benar. Saya memang bertugas di sekolah sebagai operator dapodik. Sebagai operator saya pasti berhadapan dengan media TIK, laptop dan aplikasinya. tetapi saya bukan jurusan TIK sehingga dasar-dasar TIK saya juga kurang begitu paham.  Untuk menjadi duta rumah belajar ? hemm …belum kepikiran waktu itu….

Saya mencoba memahami apa itu duta rumah belajar? apa yang akan dipelajari? Bagaimana tahapannya?

Duta Rumah Belajar merupakan perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud, dalam melakukan Sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di masing-masing provinsinya.

Keuntungan Menjadi Duta Rumah Belajar

  • Berkesempatan mengikuti bimbingan teknis pengembangan bahan ajar berbasis TIK baik di pusat maupun daerah
  • Berkesempatan dilibatkan pada kegiatan Pustekkom baik di pusat maupun daerah
  • Bertemu dan bertukar wawasan dengan guru-guru dari seluruh Provinsi di Indonesia
  • Mendapatkan segudang pengalaman dalam memajukan pendidikan di Indonesia melalui TIK

 

Syarat dan Ketentuan mengikuti kegiatan adalah :

  1. Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari semua jenis dan jenjang pendidikan yang dibuktikan dengan SK PNS yang bersangkutan.
  2. Guru honorer di Instansi Pendidikan Pemerintah/Swasta dari semua jenis dan jenjang pendidikan yang dibuktikan dengan keputusan dari pimpinan lembaga yang bersangkutan.
  3. Mengajar minimal satu bidang studi di sekolahnya (guru mata pelajaran/guru kelas).

Ada 4 tahapan yang harus saya lalui untuk menjadi duta rumah belajar.  Apa saja ?

  1. Bimtek Daring Level 1 (Literasi TIK) yang dilaksanakan Maret – April 2018

Registrasi aplikasi Simpatik (simpatik.belajar.kemdikbud.go.id) dan bergabung dengan kelas bimtek online level 1 provinsinya masing-masing.
Download Modul dan pembelajaran mandiri. Ujian Sertifikasi bimtek online level 1 minimal 15 hari setelah pendaftaran. Bila Lulus,maka Peserta akan mendapatkan sertifikat.

  1. Bimtek Daring Level 2 (Implementasi TIK) Peserta yang sudah Lulus Level 1, Melanjutkan ke Level 2. Peserta mengikuti bimtek online level 2 menggunakan aplikasi Simpatik. Peserta membuat bahan ajar sederhana. Peserta Melakukan ujian sertifikasi bimtek online level 2. Bila lulus, maka akan mendapatkan sertifikat Level 2.
  2. Bimtek Tatap Muka Level 3 (Kreasi TIK) Sebanyak 30 peserta terpilih yang sudah Lulus Level 2, melanjutkan ke Level 3. Peserta mengikuti bimtek level 3 secara tatap muka di tingkat Provinsi. Peserta Mensempurnakan bahan Ajar yang telah dibuat. Bila Lulus, maka akan mendapatkan sertifikat Level 3.
  3. Bimtek Tatap Muka Level 4 (Implementasi TIK) Peserta terbaik level 3 mengikuti bimtek level 4 (Lokakarya).  Peserta melakukan presentasi di tingkat Nasional. Peserta dikukuhkan sebagai Duta Rumah Belajar tingkat Provinsi dan mendapatkan sertifikat Level 4. Peserta terbaik Level 4 dikukuhkan sebagai Duta Rumah Belajar Nasional.

Setiap level bersifat penyisihan, dimana akan ada ujian pada setiap akhir bimtek. Peserta yang lulus pada level 4 akan dikukuhkan menjadi Duta Rumah Belajar Nasional 2018. Ini adalah tantangan mengikuti rumah belajar. Kita belajar sekaligus berkompetisi, tantangan terbesar adalah melawan diri sendiri yang malas belajar.

Melawan kesulitan literasi TIK.

Berawal dari bulan maret 2018, saya membaca sebuah iklan pelatihan di WA group nasional yang saya ikuti. saya mencoba mendaftar Pem BaTik  dengan judul Duta Rumah Belajar. Alhahdulilah saya diterima sebagai peserta level 1 oleh duta rumah belajar Jawa Barat, ibu Juju julaeha. Dari sinilah saya mulai mengenal Simpatik kemendikbud  dengan alamat http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id yang orang sering ketukar dengan simpatika kemenag. Kemudian saya diikutkan dalam kegiatan WA grup.   Kegiatan dimulai 04 Maret 2018 s/d 06 April 2018.  Tugas level 1 masih mudah, saya hanya mendaftar, unduh materi, ujian online dan kalau lulus saya mendapatkan sertifikat.

Sejak mendaftar,  saya mulai mendownload materi  tersebut.

  1. internet sebagai sumber belajar
  2. pemanfaatan jejaring sosial sebagai sumber belajar

minimalnya ada 10 modul yang harus saya baca. Di usia yang tak lagi muda membaca menjadi hal yang sangat sulit jika harus sampai hapal dan paham.  kami mencoba berdiskusi dengan teman yang mengikuti melalui WA Grup yang di buat oleh penanggung jawab.  Kesulitan membaca ini sangat menggangu saya. Berulang saya baca tapi tak bisa dipahami karena banyaknya istilah TIK yang harus saya kuasai.  saya coba membuat mind map dari semua materi dengan aplikasi mindmap seperti edward dan yang lainnya. Alhamdulilah saya mulai paham. Saya juga banyak menonton video tutorial tentang rumah belajar yang banyak juga terdapat di youtube.  Pada saatnya saya harus mengikuti pos tes tanggal 10-16 April 2018. Alhamdulilah nilai saya cukup untuk mendapat tiket melaju ke level 2 .

Tertantang membuat Video pembelajaran sendiri.

Bangga juga bisa lolos menjadi level 2 bersama 100 orang lebih peserta lainnya di Jawa barat.  Perlu esktra tenaga dan pikiran di sela kesibukan mengajar dan lainnya, berjibaku  menyelesaikan tahap kedua ini.  Peserta yang lolos tahap 2 mendapat link khusus http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/pembatik untuk mendaftar di level 2. Saya mendapat kelas G dan ada 3 tugas utama yang harus saya kerjakan.

  1. Perancangan Pembelajaran berbasis TIK

saya diminta untuk membuat RPP dengan bekal modul yang harus dipelajari.  Modul ini akan membimbing saya tentang apa, mengapa, dan bagaimana menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan TIK. Dengan demikian, setelah mengikuti pelatihan ini, saya akan mampu menyusun RPP yang mengintegrasikan TIK dengan baik dan benar sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing. Peserta pun diminta saling diskusi pada forum diskusi. Diskusi pun menjadi bagian penilaian kami.

  1. Pemanfaatan Rumah Belajar dalam kegiatan pembelajaran

Setelah saya mempelajari bagaimana menyusun Rencana Pembelajaran yang mengintegrasikan TIK.  Kali ini saya  mempelajari bagaimana fitur-fitur di Portal Rumah Belajar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Saya mengajak siswa untuk menggunakan rumah belajar.  Sungguh tidak mudah dengan keterbatasan yang ada. komputer kami hilang di gondol maling setahun yang lalu. kami membeli  komputer dengan jumlah yang tidak memadai. Saya coba menggunakan laptop yang dipinjam dari anak anak dan teman teman. Alhamdulilah sebagian sudah mulai paham menggunakan rumah belajar dan memanfaatkanya

Respon anak anak senang karena ada latihan dan soal-soalnya. Ada kejadian lucu ketika menggunakan rumah belajar di kelas. Karena kekuatan internet yang terbatas maka penggunaan rumah belajar oleh beberapa siswa sekaligus sangat lama dan akhirnya banyak yang ofline. untungnya sumber belajar di rumah belajar bisa di download sehingga dapat digunakan secara ofline. Banyak hal yang menjadi pembelajaran berharga dalam mengikuti duta rumah belajar. Semakin kita banyak masalah semakin kita tangguh

  1. membuat video pembelajaran

Membuat video pembelajaran merupakan tantangan saya berikutnya. Setelah mengambil gambar bagaimana kegiatan mengajar terintegrasi TIK menggunakan rumah belajar. selanjutnya adalah mengedit video tersebut. Mengedit video pembelajaran merupakan pengalaman yang berharga. Memang bagi yang belum terbiasa edit video akan lumayan berdarah darah karena  ketidaktahuan dalam menggunakan aplikasi yang ada. Alhamdulilah video  sudah bisa dibuat walaupun belum baik dan benar. Tetapi pengalaman editnya itu sangat berharga.

Setelah melaksanakan Quis online, alhamdulilah  perjuangan dan pengalaman saya bertambah karena saya bisa lolos level 3 untuk mengikuti pembelajaran bintek di Bandung Jawa barat. Terdapat 30 peserta yang akan mendapatkan pelatihan dan bimbingan mengikuti program ini. Cukup membanggakan masuk 30 besar se Jawa Barat dengan pemahaman IT saya yang pas pasan.

Rumah belajar mulai mewabah di kabupaten Kuningan

Tugas dilevel 3 semakin membuat kami harus berjuang lebih lagi, karena ada banyak tugas yang harus dikerjakan.

  1. Membuat action plan
  2. Membuat kelas maya
  3. Sosialisasi

Bukan hal mudah tentunya tugas tersebut. tetapi kembali ini adalah tantangan yang harus kita lalui untuk meningkatkan kualitas diri kita

  1. membuat action plan itu mudah kita hanya menuliskan apa yang akan direncanakan. tetapi sulit karena kita tidak tahu mau sosialisasi ke mana dan ke siapa. sehingga sampai beberapa waktu action plan saya masih kosong. tetapi setelah melakukan sosialisasi bagaikan sales kepada kepala dinas, kepala sekolah, guru, ketua MGMP, dan Forum dan semua teman teman guru yang berjumpa akhirnya action plan saya mulai terisi.
  2. membuat kelas maya itu juga mudah tapi memanfaatkan kelas maya oleh semua guru di sekolah itu yang sulit. hal ini karena tidak semua guru familiar dengan menggunakan IT apalagi aplikasinya. Hanya sebagian kecil guru muda yang antusias yang lainnya menghindar. Ini memang tantangan terbesar yang saya hadapi. butuh kesabaran, pendekatan dan bimbingan yang bukan 1-2 kali tetapi harus sering dilakukan. Siswa pun sudah terdaptar tetapi untuk menggiring siswa masuk dan memanfaatkan kelas maya juga butuh kesabaran. karena mereka merasa keberatan dengan kuota yang harus dikeluarkan dan memang tidak semua siswa memiliki telephon genggam (HP) apalagi laptop
  3. Sosialisasi baik tatap muka ke guru lain melalui aplikasi simpatika, media sosial, dan tulisan tulisan lain

saya mencoba menjalankan semuanya dengan baik walaupun banyak tantangan yang harus dihadapi. yang saya lakukan adalah :

  1. saya membuat promosi melalui media sosial untuk teman teman guru mengikuti pelatihan. tetapi sampai 2 minggu tidak ada yang mendaftar. hal ini saya sadari karena memang untuk kegiatan yang diselenggarakan dinas bahkan skala kemendikbud yang berminat masih sedikit.
  2. saya rubah strategi saya yaitu menghubungi pemangku kebijakan untuk membantu sosialisasi dan difasilitasi untuk sosialisasi, baik dari dinas pendidikan dan kebudayaan, Pengawas, ketua PGRI, kepala sekolah, Ketua Forum, MGMP, KKG, Guru dan Siswa
  3. mempromosikan Rumah belajar melalui media sosial yang saya punya baik FB, youtube, IG, WA ataupun lainnya
  4. menulis di media cetak yang merambah banyak pembaca guru di wilayah Kuningan. Saya menulis di Buletin PGRI. Selama 2 bulan berturut turut saya mendapat kesempatan tulisan saya di muat.

Alhamdulilah gayung bersambut,  mulai banyak sekolah/KKG/MGMP yang menghubungi untuk meminta pelatihan rumah belajar.  Rumah belajar mulai mewabah dikabupaten Kuningan. Banyak orang merasa diuntungkan ketika mengenal rumah belajar karena mereka mendapatkan banyak informasi yang berharga untuk proses pembelajarannya. fitur fitur rumah belajar membantu para guru, siswa dan orang tua mendapatkan sumber belajar yang interaktif, menarik dan tervalidasi dengan baik.

  1. Sosilisasi tatap muka pertama sebetulnya telah saya lakukan jauh jauh hari ketika saya masih di level 2 bersama teman teman MGMP IPA. Mereka sudah terdaftar di simpatika tetapi belum terdaftar pelatihan saya. karena waktu itu saya belum memiliki kapasitas untuk membuat pelatihan di akun simpatik. tetapi setidaknya teman teman MGMP sudah memanfaatkan rumah belajar
  2. Sosialisasi tatap muka kedua saya difasilitasi oleh ketua Forum MGMP yang bekerja sama dengan ketua PGRI kab kuningan. untuk mensosialisasikan Rumah belajar dihadapan Ketua MGMP se kabupaten Kuningan. Terdapat 20 peserta yang hadir, sayangnya mereka pun tidak terdaftar di simpatik karena waktu yang sangat pendek.
  3. Sosialisasi tatap muka ketiga saya difasilitasi oleh ketua MGMP IPA Mts. sasaranya sebanyak 30 peserta tetapi yang hadir hanya 6 peserta.
  4. Sosialisasi tatap muka keempat saya difasilitasi oleh SD Al-Itiqomah kabupaten Kuningan.Sesuai Visi misi SD tersebut Rumah belajar direspon baik dan diterapkan dalam pembelajaran. Guru-guru muda yang bersemangat tinggi menerima dengan senang hati. Rumah belajar diekplore dengan baik dan kami menemukan kendala /masalah :
    1. ketika diterapkan di HP android tidak muncul animasi yang basicnya menggunaklan flasplayer
    2. untuk anak anak SD kelas bawah sumber belajar kurang lengkap
  5. Sosialisasi tatap muka saya ke lima difasilitasi oleh SMP N I Cigandamekar dengan tajuk IHT Pemanfaatan Rumah belajar. Walaupun ditempat sendiri kami kesulitan menentukan waktu, karena bersamaan dengan kegiatan akreditasi, sehingga baru bisa dilaksanakan bulan September 2018. Alhamdulilah kami kedatangan Kepala Bidang SMP untuk membuka acara kegiatan. Beliau sangat merespon positif kegiatan ini  untuk diterapkan di sekolah. kami ditetapkan sebagai sekolah pioner Rumah Belajar.
  6. Sosialisasi tatap muka saya ke enam di fasilitasi oleh KKG Cigandamekar untuk guru guru kelas atas 4,5,6 SD sekecamatan Cigandamekar. Reponnya sangat baik tetapi masih banyak yang belum familiar dengan IT. Sehingga untuk pendaftaran ke Simpatik kemdikbud masih banyak yang gagal dan harus di pandu bahkan dibuat akun pelatihan baru untuk memfasilitasi yang ikut pelatihan tapi tidak terdaftar di simpatik nya
  7. Sosialisasi tatap muka ke tujuh saya di Fasilitasi oleh Sekolah Rujukan nasional yaitu SMP N I Kramatmulya Kuningan. Sebagai sekolah rujukan kepala sekolah SMP N I Kramatmulya sangat perduli untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolahnya baik dari segi kompetensi Guru dan juga Siswa serta fasilitas.
  8. Sosialisasi selanjutnya yang belum dilaksanakan ketika tulisan ini dibuat tetapi sudah di jadwalkan adalah melatih 50 orang guru perwakilan MGMP setiap gugus untuk dapat menebarkan Rumah belajar, program AKSI dan Inobel di kabupaten Kuningan yang di fasilitasi oleh PGRI kabupaten Kuningan bersama Forum MGMP.
  9. Beberapa sekolah telah mengajukan permintaan untuk dapat mefasilitasi Sosialisasi Rumah Belajar di kabupaten Kuningan

Ketika sosialisasi tatap muka, kadang  banyak peserta yang tidak mendaftar di simpatik kemendikbud . Akhirnya saya bekerjasama dalam setiap pelatihan saya pandu dulu untuk mendaftarnya. karena banyak peserta yang kurang berminat mendaftar ke akun simpatik kalo tidak dipandu dengan baik. Saya pahami tidak mudah mensosialisasikan rumah belajar. tetapi sedikit demi sedikit usaha yang ditebarkan mensosialisasikan rumah belajar mulai terlihat. Rumah belajar mulai mewabah di kabupaten Kuningan.

Terimakasih semoga tulisan ini bermanfaat sebagai tukar pengalaman mengembangkan Rumah belajar di Kabupaten lainnya. #dutarumahbelajarjawabarat2018 #pembatiklevel3jawabarat2018