“Potensi Kekuatan Kelas Online Berbantuan Aplikasi Komunikasi Smartphone dalam Membangun Sistem E-Learning (Kelas Maya) di Seluruh Indonesia”

Untuk mencapai komunikasi efektif dibutuhkan suatu media yang dapat menjangkau hampir setiap kalangan masyarakat sehingga dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku (stewart dan Moss, 2008). Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari maraknya penggunaan smartphone yang menggandeng beragam aplikasi komunikasi sehingga dapat menunjang terjadinya komunikasi efektif. Jumlah pengguna aktif aplikasi komunikasi yang dapat mencapai 1,5 milyar setiap bulannya (Kompas, 2018) menjadi latar belakang tersendiri perlunya mengintegrasikan suatu aplikasi komunikasi masal ke dalam proses membangun sistem e-learning yaitu kelas maya di seluruh Indonesia sehingga beragam manfaat dari salah satu fitur Rumah Belajar ini dapat dirasakan oleh semua kalangan mulai dari siswa, guru, bahkan orang tua.

Kelas Maya yang merupakan sebuah Learning Management System atau LMS yang dikembangkan oleh PUSTEKKOM sebagai sarana penunjang pembelajaran abad 21 dimana pembelajaran antara siswa dan guru dapat berlangsung meskipun tidak terjadi proses tatap muka langsung. Pengoperasian Kelas Maya pada Smartphone yang relatif lebih ringan apabila dibandingkan dengan produk LMS lain menjadikannya sebagai sebuah produk andalan yang dapat mengatasi kendala kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar wilayahnya dipisahkan oleh perairan. Berbagai kalangan dari Sabang hingga Merauke dapat merasakan manfaatnya tanpa harus menggunakan perangkat lengkap seperti komputer atau Laptop yang terkoneksi Wi-fi.

Kedua produk cerdas hasil perkembangan teknologi ini yaitu aplikasi komunikasi smartphone dan kelas maya apabila dikawinkan ternyata dapat menciptakan sesuatu yang begitu berharga di dalam kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Seperti kegiatan yang dilakukan sejak tanggal 31 Agustus 2018 terkait pengembangan pembelajaran abad 21 yakni ”Pemanfaatan E-Learning (Kelas Maya) untuk pembelajaran berkualitas melalui Kelas Online Gratis berbantuan aplikasi komunikasi smartphone”. Kegiatan yang sifatnya virtual ini diikuti oleh 48 guru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Surabaya, Trenggalek, Gresik, Mojokerto, Probolinggo, Batam, Semarang, Cirebon, Tegal, Kota Baru – Kalimantan, Rembang, Salatiga, Palangkaraya, Pontianak, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Meskipun belum pernah bertemu secara langsung sebelumnya, antusias para pejuang pendidikan ini begitu menggelora. Hal ini dibuktikan dengan derasnya berbagai pertanyaan serta diskusi seputar pemanfaatan kelas maya dari setiap peserta kelas online. Selain itu, tiga pencapaian indikator yang diharapkan seperti mampu membuat akun guru, mampu membuat kelas sesuai mata pelajaran yang diampu dan mampu membuat akun siswa pada kelas maya, kesemuanya berhasil dicapai melalui pemanfaatan smartphone berbantuan aplikasi komunikasi.

Berdasarkan kenyataan ini, penggunaan Kelas Online berbantuan aplikasi komunikasi smartphone ternyata memiliki potensi kekuatan yang luar biasa dalam mensosialisasikan Portal Rumah Belajar dan membangun sistem e-learning (Kelas Maya) hingga ke pelosok daerah di seluruh Indonesia. Bisa dibayangkan apabila setiap Duta Rumah Belajar yang berasal dari setiap provinsi di negeri kita tercinta memiliki satu Kelas Online Utama berbantuan aplikasi komunikasi smartphone aktif yang di dalamnya terdapat guru perwakilan setiap kabupaten. Guru perwakilan setiap kabupaten yang telah menerima sharing ilmu dari Kelas Online Utama ini selanjutnya akan membuat Kelas Online Pertama berbantuan aplikasi komunikasi smartphone. Kelas Online Pertama ini akan terdiri dari perwakilan guru dari setiap sekolah yang terdapat di kabupaten tersebut. Melalui Kelas Online Pertama inilah dapat dibentuk akun sekolah penyelenggara kelas maya bagi masing-masing gurunya. Proses membangun sistem e-learning tidak berhenti begitu saja pada tahap ini, setiap guru yang telah mengikuti kelas online pertama berbantuan aplikasi komunikasi smartphone dan telah memiliki akun sekolah penyelenggara masing-masing diharapkan membuat Kelas Online Pelaksana berbantuan aplikasi komunikasi smartphone yang pesertanya adalah semua guru dalam satu sekolah. Apabila ketiga langkah ini dapat terlaksana dengan baik, siapapun dan darimanapun Duta Rumah Belajar akan terpilih maka bukan suatu keniscayaan sistem e-learning (kelas maya) dapat berdiri kokoh di sepanjang wilayah Indonesia.
Aamiin…..

Rachmad Effendi TS, M.Pd
Calon Duta Rumah Belajar 2018
Provinsi Jawa Timur