DELAPAN BELAS PENULIS TANGGAMUS MELUNCURKAN BUKU

 

 DELAPAN BELAS PENULIS TANGGAMUS MELUNCURKAN BUKU

TANGGAMUS-Sebanyak delapan belas orang penulis dari berbagai sekolah di Tanggamus melaunching bukunya pada hari selasa 7 Agustus 2018. Buku yang diluncurkan terdiri dari berbagai macam jenis, seperti cerpen, penelitian, religi, dan buku panduan. “Buku yang bervariasi akan menambah khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia pendidikan” terang Edi Mustofa, penulis dan juga ketua panitia kegiatan. “Dengan adanya launching ini, mudah-mudahan akan semakin banyak guru yang terinspirasi untuk menulis” lanjutnya.

Turut hadir juga dalam acara tersebut para pejabat pemda Tanggamus, pengurus PGRI, dan media massa. Dalam sambutannya, Rakhman Husin S.Sos selaku Sekretaris Dinas mengatakan “Guru harus pandai mengoperasikan tekhnologi, karena bisa jadi anak didik lebih pandai dan lebih dahulu mengetahui informasi”.  Selain itu, dia mengatakan bahwa guru bukan hanya sumber ilmu, ada sumber lain yang bisa diperoleh, seperti buku. Di akhir sambutannya, dia berpesan agar mengikuti acara tersebut dengan sungguh-sungguh karena akan memberikan banyak manfaat.

Senada dengan apa yang dikatakan oleh Sekretaris Dinas, Haris Agus selaku pengurus PGRI mengatakan “ Berkarya lewat buku dapat bermanfaat bagi guru dalam hal menambah angka kredit, serta memberikan kepuasan batin”. Kemudian, melalui PGRI selaku organisasi induk para guru, para penulis menyumbangkan dua paket buku yang masing-masing diberikan kepada Dinas Pendidikan dan Dinas perpustakaan dan Arsip Daerah. “Dengan dikoleksinya buku tersebut, mudah-mudahan bisa membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemajuan literasi di Tanggamus” ujar Haris.

Selain launching buku, acara tersebut juga berisi seminar tentang kepenulisan. Seminar diisi oleh Yeni Ernani, seorang penulis buku dan motivator. Yeni memberikan tips dan trik dalam menulis, termasuk alasan-alasan yang perlu ditumbuhkan agar berminat untuk menulis. “ Menulis, selain menjadikan guru kreatif dan berwawasan luas, juga mengikat ilmu yang dimiliki, agar generasi mendatang bisa terus belajar darinya sekalipun sang guru sudah meninggal dunia, dan guru akan terus dikenang sepanjag masa” ujarnya.

Acara tersebut mendapat respon yang positif dari para hadirin, bahkan salah seorang Audiens yang juga ketua Kelompok Kerja Sekolah (K3S) langsung memesan satu paket buku yang berisi delapan belas buku dari para penulis tersebut. Dia mengatakan “Sebelum buku-buku tersebut terjual ke luar daerah, sebaiknya buku itu dimiliki oleh sekolah di Daerah Tanggamus terlebih dahulu, karena buku tersebut adalah karya-karya guru Tanggamus”. (Edi Mustofa)